Jumat, 14 Juni 2013

Laporan Praktikum_Flip-Flop




JURNAL PRAKTIKUM PERCOBAAN 3
FLIP-FLOP



Nurhasanah
100801051






 
FAK MIPA







UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA S-1
MEDAN
2013




 
 
LEMBAR PERSETUJUAN


Judul Percobaan                                        : PENCACAH (COUNTER) & BCD TO SEVENT SEGMENT
Kategori                                                    : Jurnal Praktikum Sistem Digital
Nama                                                         : Nurhasanah
Nomor Induk Mahasiswa                          : 100801051
Program Studi                                            : Fisika S-1
Departemen                                               : Fisika
Fakultas                                                      : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)















                                                                                                            Medan, 08 Mei 2013
       Asisten;                                                                                        Praktikan;


(Rieni Kalesta Sitanggang)                                                                 (Nurhasanah)
090801052                                                                                          100801051



 
BAB 1   
TUJUAN

  1. Untuk mengetahui pengertian flip-flop berdasarkan percobaan.
  2. Untuk mengetahui jenis-jenis flip-flop beserta lambangnya
  3. Untuk menjelaskan flip-flop termasuk jenis sistem digital
  4. Untuk mengetahui aplikasi dari flip-flop

BAB 2 
LANDASAN TEORI

Flip-flop hanya mempunyai dua keadaan stabil, sehingga sering disebut sebagai untai bistabil (bistable circuit).  Selain itu karena flip-flop menyimpan satu bit informasi (Q=0 atau Q=1), maka flip-flop disebut sebagai satuan memori satu-bit atau sel. Lebih lanjut, karena informasi tersebut terkunci di dalamnya, maka dalam hal ini flip-flop bertindak sebagai sebuah latch. Untai flip-flop dasar atau latch tidak mempunyai fasilitas untuk mengatur agar keluaran berada pada keadaan tertentu. Untuk mendapatkan fasilitas latch, dua buah gerbang NAND G3 dab G4 harus ditambahkan sehingga membentuk set-reset flip-flop (S-R). Jika ingin menyimpan Q=1, maka untai diset untuk membuat agar masukan S=1 dan R=0.
            Jika S=1, keluraan dari G3 adalah 0, sehingga Q=1 (pada saat masukan gerbang NAND rendah, keluarannya akan tinggi), selanjutnya akan memaksa salah satu masukan G2 berada pada logika 1. Dengan R=0, keluaran G4 ada pada logika 1. Gerbang G2 sekarang mempunyai dua masukan yang keduanya pada logika 1, dan menghasilkan keluatran Q’ = 0. Sebaliknya, untuk menyiman Q=0, untai harus di reset dengan R=1 dan S=0 yang akan menyebabkan Q=0 dan Q’=1.
Pada sistem selanjutnya, flip-flop seringkali harus dipasang atau dipasang kembali secara sinkron dengan unit lain dan sesuai dengan suatu detak. Untuk ini, digunakan digunakan untai S-R berdetak atau terpicu (clocked atau triggered) bila detak pada logika 0, yaitu di antara pulsa-pulsa detak, G3 dan G4 akan disable denga keluaran yang tinggi tidak bergantung pada aras logika S dan R.jika Q benilai 1, keluaran akan tetap bernilai 1, dan sebaliknya. Dengan kata lain, keadaan bistabil tidak akan berubah di antara dua pulsa detak;keadaan stabil hanya bisa diubah jika terdapat pulsa detak. Adanya detak (pulsa detak pada logika 1 ) flip-flop S-R akan berfungsi secara normal. Flip-flop tipe T mempunyai satu masukan T (toggle) yang akan menyebabkan berunbahnya keadaan keluaran pada setipa pulsa masukan. Flip-flop tipe T dapat dibuat dengan mengumpan balik Q ke R dari Q’ ke S. Dengan menganggap bahwa flip-flop diset  dengan Q=1 dan Q’=0, maka S=0 dan R=1, karena umoan balik tersebut.
Dengan masukan T pada 0, kedua masukan pada G3 adalah 0, dan menghasilkan logika 1 pada keluaran. G4 mempunyai sebuah masukan pada logika 0 dan yang lain pada logika 1, dan menghasilkan logika 1 pada keluaran. Pada saat masukan diubah menjadi logika 1, hal ini akan mengubah salah satu masukan G4 dari 1 menjadi 0, dan akan mengubah keadaan keluarannya dari 0 menjadi 1. G2 sekarang mempunyai sebuah masukan pada logika 0 dan memaksa keluaran Q’ untuk berubah menjadi 1. Kedua masukan pada G1 akan berada pada aras tinggi, dan menghasilkan keluaran Q pada 0. Proses yang sama akan terjadi pada saat pulsa berikutnya datang pada masukan. Keluaran akan berubah-ubah (toggle) di antara logika 1 dan 0 sesuai dengan pulsa masukan. Dengan demikian, perubahan keluaran akan terjadi pada separuh frekuensi dari masukan.
S-R berdetak dapat dimodifikasi untuk menambahkan tunda satu bit pada sebuah jalur data masukan, D. Sebuah pembalik ditambahkan pada masuka R sehingga masukan R merupakan komplemen dari masukan S. Dalam keadaan ini, flip-flop selalu berada pada keadaan D=1 (set) atau D=0 (reset). Pada dasarnya untai adalah sebuah flip-flop S-R dengan keadaan S=R=1 yang dihilangkan, karena keadaan ini tidak akan pernah terjadi lagi. Demikian juga halnya keadaan S=R=0 juga tidak mungkin terjadi. Untai akan berfungsi dengan datangnya sebuah pulsa detak. Keluaran (Qn+1) selama selang waktu tn+1 adalah keadaan logika masukan (Dn) selama selang waktu sebelumnya (tn). Dengan demikian, tunda waktu satu bit diperoleh untuk semua data masukan. Flip-flop tipe D sangat berguana untuk pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, misalnya dari memori ke register dimana flip-flop tipe D digunakan untuk setiap bit. Bit-bit masukan ditampatkan pada jalur D oleh piranti masukan, dan masukan akan ditransfer ke keluaran Q0-Q3 dan ke piranti kedua. Setelah pulsa detak memicu gerbang masukan dari flip-flop, segala perubahan keadaan dari masukan tidak akan berpengaruh pada keluaran. Sehingga interval waktu tn diantara pulsa detak tersedia untuk menempatkan data berikutnya pada jalur D.
Flip-flop J-K mirip dengan flip-flop tipe-T dengan dua tambahan masukan. Masukan tambahan ini disebut sebagai masukan J dan masukan K untuk membedakannya dengan S dan R. Konstruksi J-K menyediakan flip-flop universal yang dapat diprogram. Pada saat J=1 dan K=0, flip-flop berada dalam keadaan set (Q=1, Q’=0). Kedatangan pulsa detak memaksa detak pada masukan G3 an G4 menjadi logika 1 yang akan menyebabkan keluaran G3 berubah dari 0 ke 1 dan keluaran G1 (Q) berubah dari 1 menjadi 0, yang pada gilirannya akan mengubah keluran G4 dari 1 menjadi 0 dan keluaran Q’ berubah dari 1 menjadi  0 dan Q dari 0 menjadi 1.                                                                                                      ( K F Ibrahim, 2007)
            Suatu rangkaian flip-flop seperti dijelaskan di bawah ini, dapat digunakan sebagai elemen pengingat (memori) dalam sistem digital. Kenyataannya, secara teoritis setiap sistem digital dapat dibangun seluruhnya dengan gerbang NAND dan flip-flop. Keluaran flip-flop dapat merupakan tegangan rendah atau tinggi, yakni dapat dalam salah satu keadaan 0 atau 1. Keluarannya diubah dengan memberikan sumber luar ke masukan, yang dinamakan penyulut (trigger), dalam rangkaian. Karena flip-flop mempunyai dua keadaan stabil, maka dinamakan pula multivribrator biner atau multivibrator bistabil. Selanjutnya, karena flip-flop dapat mengingat atau mengungkapkan kemnbali suatu kondisi tertentu pada saat tertentu setelah trigger dihilangkan, maka flip-flop dikatakan memiliki ingatan (memori) 1-bit.
            Dalam rangkian flip-flop , RL1 dan RL2 merupakan dua tahanan identik rangkian flip-flop , RL1 dan RL2 merupakan dua tahanan identik dan berperan sebagai kolektor untuk dua transistor identik Q1 dan Q2. Catu basis untuk transistor Q1 diberikan oleh aksi pembagi potensial dari tahanan RL2, RB2 dan R1 terhadap Vcc. Demikian pula, catu basis untuk transistor Q2 diberikan  oleh pembagi potensial tahanan terdiri dari RL1, RB1 dan R2. Tahanan RB1 dan RB2 merupakan tahanan identik dengan tahanan berturut-turut RB1 dan R2. Tahanan RE adalah tahanan emiter umum untuk dua transistor yang menentukan tegangan emiter; CE kapasitor pintas (by pass) umum.
Suatu rangkaian flip-flop seperti dijelaskan di bawah ini, dapat digunakan sebagai elemen pengingat (memori) dalam sistem digital. Kenyataannya, secara teoritis setiap sistem digital dapat dibangun seluruhnya dengan gerbang NAND dan flip-flop. Keluaran flip-flop dapat merupakan tegangan rendah atau tinggi, yakni dapat dalam salah satu keadaan 0 atau 1. Keluarannya diubah dengan memberikan sumber luar ke masukan, yang dinamakan penyulut (trigger), dalam rangkaian. Karena flip-flop mempunyai dua keadaan stabil, maka dinamakan pula multivribrator biner atau multivibrator bistabil. Selanjutnya, karena flip-flop dapat mengingat atau mengungkapkan kemnbali suatu kondisi tertentu pada saat tertentu setelah trigger dihilangkan, maka flip-flop dikatakan memiliki ingatan (memori) 1-bit.
Kalau catu daya dinyalakan, arus mengalir dalam dua bagian yang terpisah. Gandeng silang dari tiap kolektor ke basis berlawanan memberikan umpan balik positif. Karena adanya asimetri antara dua belahan serupa dari rangkaian, mengakibatkan beda kumulatif dari dua arus kolektor. Marilah kita misalkan bahwa asimetri dari rangkaian mengakibatkan kenaikan I1. Sehingga penurunan tegangan lewat RL1 naik dan tegangan di titik A turun. Turunnya tegangan di A akan mengurangi tegangan pada basis dari Q2. Hanya arus kolektor dari Q2, yakni I2 akan turun yang mengakibatkan kenaikan tegangan di B. Kenaikan ini akan memperbesar tegangan basis Q1 dan kenaikan arus kolektor I1. Proses ini terulang sampai Q1 menjadi jenuh dan Q2 terputus. Sekarang kalau penyulut diberikan ke masukan S, transistor Q2 tidak terputus lagi dan menjadi jenuh, dan transistor Q1 menuju ke keadaan terputus. Kondisi ini akan tetap sampai waktu tidak tentu bahkan walaupun penyulut di lepas. Jadi hanya dengan memberikan penyulutan dari sumber luar dapat digerakkan ke dalam dua keadaan stabil berikutnya : (i) Q1 hidup dan Q2 mati, (ii) Q1 mati dan Q2 hidup. Pemberian sulutan ke masukan S dinamakan pengesetan flip-flop dan mengakibatkan keluaran Y yang mungkin dapat dinyatakan dalam notasi biner Y = 1.                                                                                                                                                                   ( D. Chattopadhyay, 1989)
Karakteristik dari flip-flop R-Syang berdetak adalah  bahwa sekali diset atau direset akan teetap paakeadaan tersebut kecuali bila kita mengubah beberapa masukan. Ini merupakan karakteristik memori, yang sangat berarga dalam banyak rangkaian digital. Karakteristik ini akan jelas selama mode- tetap dari operasi.
Sangat disarankan agar mempraktekkan rangakain flip-flop R-S dan flip-flop R-S yang berdetak. Mengoperasikan flip-flop dilabratorium akan membantu proses dilabratorium akan membantu proses operasinya lebih baik lagi. Flip-flop D dirangkai satu sama lain untuk membentuk register geser dan register penyimpanan. Register ini digunakan secara luas dalam system digital.
Flip-flop D dirangkai satu sama lain untuk membentuk register geser dan register penyimpanan. Register ini digunakan secara luas dalam system digital. Flip-flop D menunda data untuk mencapai keluaran Q satu pulsa detak dan disebut fli-flop tunda.
Flip-flop D tercakup dalam TTL dan CMOS ICs. Jenis flip-flop D CMOS berupa 74 HC74, 74H273, 4013, atau 40174. Flip-flop J-K digunakan secara luas dalam banyak rangkaian digital. Kita dapat menggunakan flip-flop J-K khususnya dalam pencacah (counter). Pencacah dijumpai dalam hamper pada setiap system digital.
Istilah “kancing” berhubungan dengan peralatan penyimpanan digital. Flip-flop D merupakan contoh yang tepat dari peraltan yang digunakan untuk mengancing data. Namun demikian, flip-flop jenis lain juga digunakan untuk fungsi pengancing. Penguasaha telah banyak membuat jenis pengancing dalam bentuk IC.
Penguasaha telah banyak membuat jenis pengancing dalam bentuk IC. Flip-flop dikelompokkkan menjadi sinkron dan asinkron berdasarkan operasinya. Flip-flop sinkron ialah semua yang mempunyai masukan detak. Diketahui bahawa flip-flop yang berdetak adalah flip-flop R-S, D, dan J-K beroperasi seirama dengan detak.
Diketahui bahawa flip-flop yang berdetak adalah flip-flop R-S, D, dan J-K beroperasi seirama dengan detak.Pada saat kita gunakan dengan manual ketika membuat data, kita dapat emperhatikan bahwa flip-flop sinkron juga dapat digolongkan sebagai flip-flop terpacu sisi atau majikan/budak.                                                                           (Roger L. Tokheim, 1995)
BAB 3 
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Komponen
            3.1.1 Peralatan
1.  Power Supply
                     Berfungsi sebagai sumber tegangan DC
                 2. Jumper
Berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yng lain.
3.   Jepit Buaya
Berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan komponen dengan alat.
4.   Sumber Clock (3 buah)
Berfungsi sebagai pengatur pada keluaran, jika diberikan logika 0 maka kondisi apapun yang diberikan akan tetap seperti semula, tetapi saat diberi logika 1 maka baru keluarannya akan berubah.
5.      Protoboard
Berfungsi sebagai tempat rangakain sementara.

3.1.2 Komponen

 
1. IC 7400
     Berfungsi sebagai gerbang NAND untuk flip-flop
2.  IC 7408

 
    Berfungsi sebagai  gerbang  AND untuk flip-flop
2. Resistor 330 ohm (4 buah)
Berfungsi sebagai hambatan arus listrik
3. LED (4 buah)
Berfungsi sebagai indicator high dan low






3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Untuk rangkaian RS
1.  Dipersiapkan peralatan dan komponen yang akan digunakan.
2. Dirangkai komponen seperti rangkaian dibawah  ini:
R







S
                   3.  Dihubungkan kaki 1 IC 7400  dengan saklar  1 sebagai masukan R dan kaki 5 IC 7400 dengan saklar 2 sebagai masukan S.
4. Dihubungakan kaki 2 (masukan) IC 7400 dengan kaki 6 (keluaran) IC 7400
5. dihubungkan kaki 3 (masukan) IC 7400 dengan kaki 4 (keluaran) IC 7400
6.  dihubungkan kaki 4 IC 7400 dengan LED 2 sebagai keluaran Q’ dan kaki 3 IC 7400 dengan LED 1 sebagai keluaran Q
7. kaki 7 sebagai ground dan dihubungkan dengan (-) PSA.
8. kaki 14 sebagai Vcc dan dihubungkan dengan (+) PSA
9. dihidupkan PSA 5 Volt
10. divariasikan masukan RS pada rangkaian mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
11. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
12. dimatikan PSA 5 Volt













3.2.2 Untuk rangkaian RS-C
1. Dirangkai komponen seperti rangkaian dibawah ini :
2. Dihubungkan  kaki 1 dengan saklar 1 sebaga saklar R dan kaki 5 dengan saklar 2 sebagai masukan S pada IC 7400
3. Dihubungka kaki 2 dan kaki 4 dengan saklar 3 sebagai clocked pada IC 7400
4. kaki 3 (keluaran)  IC 7400 dihubungkan dengan kaki 1 (masukan) IC 7408
5. kaki 6 (keluaran) IC 7400 dihubungkan dengan kaki 5 (masukan) IC 7408
6. kaki 2 (masukan) IC 7408 dihubungkan dengan kaki 4 (keluaran) IC 7408
7. kaki 3 dihubungkan dengan LED 1 sebagai keluaran Q dan kaki 6 dengan LED 2 sebagai keluaran Q’
9. kaki 7 sebagai ground dan dihubungkan dengan (-) PSA.
10. kaki 14 sebagai Vcc dan dihubungkan dengan (+) PSA
11. dihidupkan PSA 5 Volt
12. diset clocked menjadi 0 dan divariasikan masukan RS pada rangkaian mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
13. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
14. diset clocked menjadi 0 dan divariasikan masukan RS pada rangkaian mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
15. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
16. dimatikan PSA 5 Volt








5.2    Analisa Data
1.    Buatlah timing diagram untuk rangkaian yang dicobakan.
Jawab :
a.       Rangkaian flip-flop RS tanpa clocked
Masukan :
Keluaran :
Q       1
          0
Q’     1
         0 
b.      Rangkaian flip-flop RS dengan clocked
Masukan :
Keluaran :
Q        1
           0 
Q’       1
           0 


2.    Buatlah karakteristik tiap rangkaian yang dicobakan berdasarkan data yang diperoleh.
Jawab : Pada rangkaian flip-flop RS tanpa clocked diketahui bahwa :
Saat : R=0 dan S=0, disebut keadaan terlarang
                      R=0 dan S=1, disebut keadaan set
                      R=1 dan S=0, disebut keadaan reset
                      R=1 dan S=1, disebut keadaab tidak berubah
                        Pada rangkaian flip-flop dengan clocked diketahui bahwa :
            Saat Ck (clocked) = 0, maka berapa pun logika yang diberikan (1 atau 0) pada masukan R dan S maka keluarannya tidak akan berubah. Tetapi saat Ck = 1, barulah keluarannya akan berubah sesuai dengan keadaan pada rangkaian flip-flop RS.
3.    Sebutkan aplikasi dari flip-flop dan jelaskan.
Jawab :
a.       Telepon, mesin sekuensial elektronis sebagai system switching
b.      Elevator automatis, sebagai system switching
c.       Lampu lalu lintas, sebagai system control
d.      Kalkulator, sebagai untai-untai elektronis
e.       RAM computer, sebagai penyimpan data (memori) komputer



















BAB 5
 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti ransistor, resistor dan diode yang dirangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.


2. a.  Flip – flop RS, dengan lambang:  
b.Flip – flop jenis S-R berdetak, dengan lambing:
c.Flip-flop D, dengan lambing:
 
           
d.Flip flop JK, dengan lambing:
e.Flip flop T, dengan lambing:











3. flip-flop termasuk sistem termasuk system digital, karena:
              - prinsip dasar flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor, dan diode yang dirangkai menjadi suatu rangkaian gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
- flip-flop menggunakan IC
- flip-flop timing diagram berbentuk diskrit.
- flip-flop tidak menggunakan high dan low tapi biner.
4.  Aplikasi dari flip-flop :
a.       Telepon, mesin sekuensial elektronis sebagai system switching
b.      Elevator automatis, sebagai system switching
c.       Lampu lalu lintas, sebagai system control
d.      Kalkulator, sebagai untai-untai elektronis
e.       RAM computer, sebagai penyimpan data (memori) computer

5.2 Saran
1. Sebaiknya parktikan teliti dalam merangkaikan komponen.
2. Sebaiknya praktikan mengetahui karakteristik rangkaian flip-flop RS tanpa clocked maupun dengan menggunakan clocked.
3. Sebaiknya praktikan mengetahui simbol, rangkaian dan karakteristik dari gerbang-gerbang dasar logika.















DAFTAR PUSTAKA

Chattopadhyay,D.1989.Dasar Elektronika. Jakarta: UI-Press.
Ibrahim,K.F.2007.Teknik Digital.Yogyakarta:ANDI.
  Tokheim, Roger L.. 1995. Elektronika Digital. Edisi Ke-2. Jakarta:Erlangga
            





























GAMBAR PERCOBAAN

1. Flip-Flop RS























2. Flip-Flop Clocked RS

                                                    


















TUGAS PERSIAPAN FLIP FLOP
Nama              : NURHASANAH
Nim                 : 100801051
Kelompok      : V


1. Jelaskan mengapa flip-flop termasuk sistem digital
2. Sebutkan dan jelaskan lambang dari fllip-flop
3. Jelaskan penggunaan flip-flop dalam kehidupan sehari-hari
4. Jelaskan arti memori, set, reset, terlarang, tiidak berubah

Jawab:
1.      Flip-flop merupakan rangkaian gerbang digital yang membentuk sebuah sistem digital. Flip-flop terdiri dari rangkaian gerbang logika yang dirancang sedemikian rupa sehingga apa yang masuk ke dalamnya akan selalu diingat dan berada di dalam rangkaian gerbang logika tersebut, selama ada aliran listrik yang mendukung kerjanya. Flip-flop digunakan untuk menyimpan satu bit data secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang tersimpan tersebut. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronik dasar seperti transistor, resistor dan diode yang dirangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.

2.        Flip-flop RS
RS Flip-Flop yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan  Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan  pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan  pada logika 0.
                                                                                                                 
Flip-flop CRS
CRS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogika0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila
pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan
pada output Q dan Q not.

Flip-flop D
D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dari D flip-flop adalah bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1, maka output Q akan berlogik 1 dan bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan reset atau output Q berlogika 0.

J-K Flip-Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana layoutnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan pada output.

3. Aplikasi flip-flop misalnya pada lampu flip-flop. Lampu flip-flop adalah dua set lampu yang menyala bergantian dengan selang waktu tertentu, seperti lampu sein atau lampu di jalan raya. Selain itu, dapat digunakan juga pada digital seven segment dan running text.



4. Kondisi terlarang yaitu keadaaan yang tidak diperbolehkan kondisi output Q sama dengan yaitu pada saat S=0 dan R=0. Sedangkan kondisi memori yaitu saat S=1 dan R=1, output Q dan  akan menghasilkan perbedaan yaitu jika Q=0 maka =1 atau sebaliknya jika Q=1 maka Q not =0.  Untuk lebih jelas, berikut tabel kebenaran:
S
B
Q
Keterangan
0
0
1
1
Terlarang
0
1
1
0
Set (memasang)
1
1
1
0
Stabil I
1
0
0
1
Reset (melepas)
1
1
0
1
Stabil II
0
0
1
1
Terlarang
1
1
Qn
Qn
Kondisi memori (mengingat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar