JURNAL PRAKTIKUM PERCOBAAN 3
FLIP-FLOP
Nurhasanah
100801051
|

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA S-1
MEDAN
2013
|
LEMBAR
PERSETUJUAN
Judul
Percobaan :
PENCACAH (COUNTER) & BCD TO SEVENT SEGMENT
Kategori :
Jurnal Praktikum Sistem Digital
Nama
:
Nurhasanah
Nomor
Induk Mahasiswa
: 100801051
Program
Studi : Fisika S-1
Departemen
: Fisika
Fakultas
: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
Medan,
08 Mei 2013
Asisten; Praktikan;
(Rieni
Kalesta Sitanggang) (Nurhasanah)
090801052 100801051
|
TUJUAN
- Untuk mengetahui pengertian flip-flop berdasarkan percobaan.
- Untuk mengetahui jenis-jenis flip-flop beserta lambangnya
- Untuk menjelaskan flip-flop termasuk jenis sistem digital
- Untuk mengetahui aplikasi dari flip-flop
BAB 2
LANDASAN TEORI
Flip-flop
hanya mempunyai dua keadaan stabil, sehingga sering disebut sebagai untai
bistabil (bistable circuit). Selain itu
karena flip-flop menyimpan satu bit informasi (Q=0 atau Q=1), maka flip-flop
disebut sebagai satuan memori satu-bit atau sel. Lebih lanjut, karena informasi
tersebut terkunci di dalamnya, maka dalam hal ini flip-flop bertindak sebagai
sebuah latch. Untai flip-flop dasar atau latch tidak mempunyai fasilitas untuk
mengatur agar keluaran berada pada keadaan tertentu. Untuk mendapatkan
fasilitas latch, dua buah gerbang NAND G3 dab G4 harus ditambahkan sehingga
membentuk set-reset flip-flop (S-R). Jika ingin menyimpan Q=1, maka untai diset
untuk membuat agar masukan S=1 dan R=0.
Jika S=1, keluraan dari G3 adalah 0,
sehingga Q=1 (pada saat masukan gerbang NAND rendah, keluarannya akan tinggi),
selanjutnya akan memaksa salah satu masukan G2 berada pada logika 1. Dengan
R=0, keluaran G4 ada pada logika 1. Gerbang G2 sekarang mempunyai dua masukan
yang keduanya pada logika 1, dan menghasilkan keluatran Q’ = 0. Sebaliknya,
untuk menyiman Q=0, untai harus di reset dengan R=1 dan S=0 yang akan
menyebabkan Q=0 dan Q’=1.
Pada sistem selanjutnya, flip-flop seringkali harus dipasang
atau dipasang kembali secara sinkron dengan unit lain dan sesuai dengan suatu
detak. Untuk ini, digunakan digunakan untai S-R berdetak atau terpicu (clocked
atau triggered) bila detak pada logika 0, yaitu di antara pulsa-pulsa detak, G3
dan G4 akan disable denga keluaran yang tinggi tidak bergantung pada aras
logika S dan R.jika Q benilai 1, keluaran akan tetap bernilai 1, dan
sebaliknya. Dengan kata lain, keadaan bistabil tidak akan berubah di antara dua
pulsa detak;keadaan stabil hanya bisa diubah jika terdapat pulsa detak. Adanya
detak (pulsa detak pada logika 1 ) flip-flop S-R akan berfungsi secara normal. Flip-flop
tipe T mempunyai satu masukan T (toggle) yang akan menyebabkan berunbahnya
keadaan keluaran pada setipa pulsa masukan. Flip-flop tipe T dapat dibuat
dengan mengumpan balik Q ke R dari Q’ ke S. Dengan menganggap bahwa flip-flop
diset dengan Q=1 dan Q’=0, maka S=0 dan
R=1, karena umoan balik tersebut.
Dengan masukan T pada 0, kedua masukan pada G3 adalah 0, dan
menghasilkan logika 1 pada keluaran. G4 mempunyai sebuah masukan pada logika 0
dan yang lain pada logika 1, dan menghasilkan logika 1 pada keluaran. Pada saat
masukan diubah menjadi logika 1, hal ini akan mengubah salah satu masukan G4
dari 1 menjadi 0, dan akan mengubah keadaan keluarannya dari 0 menjadi 1. G2
sekarang mempunyai sebuah masukan pada logika 0 dan memaksa keluaran Q’ untuk
berubah menjadi 1. Kedua masukan pada G1 akan berada pada aras tinggi, dan
menghasilkan keluaran Q pada 0. Proses yang sama akan terjadi pada saat pulsa
berikutnya datang pada masukan. Keluaran akan berubah-ubah (toggle) di antara
logika 1 dan 0 sesuai dengan pulsa masukan. Dengan demikian, perubahan keluaran
akan terjadi pada separuh frekuensi dari masukan.
S-R berdetak dapat
dimodifikasi untuk menambahkan tunda satu bit pada sebuah jalur data masukan,
D. Sebuah pembalik ditambahkan pada masuka R sehingga masukan R merupakan
komplemen dari masukan S. Dalam keadaan ini, flip-flop selalu berada pada
keadaan D=1 (set) atau D=0 (reset). Pada dasarnya untai adalah sebuah flip-flop
S-R dengan keadaan S=R=1 yang dihilangkan, karena keadaan ini tidak akan pernah
terjadi lagi. Demikian juga halnya keadaan S=R=0 juga tidak mungkin terjadi.
Untai akan berfungsi dengan datangnya sebuah pulsa detak. Keluaran (Qn+1)
selama selang waktu tn+1 adalah keadaan logika masukan (Dn)
selama selang waktu sebelumnya (tn). Dengan demikian, tunda waktu
satu bit diperoleh untuk semua data masukan. Flip-flop tipe D sangat berguana
untuk pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, misalnya dari memori
ke register dimana flip-flop tipe D digunakan untuk setiap bit. Bit-bit masukan
ditampatkan pada jalur D oleh piranti masukan, dan masukan akan ditransfer ke
keluaran Q0-Q3 dan ke piranti kedua. Setelah pulsa detak
memicu gerbang masukan dari flip-flop, segala perubahan keadaan dari masukan
tidak akan berpengaruh pada keluaran. Sehingga interval waktu tn
diantara pulsa detak tersedia untuk menempatkan data berikutnya pada jalur D.
Flip-flop J-K mirip
dengan flip-flop tipe-T dengan dua tambahan masukan. Masukan tambahan ini
disebut sebagai masukan J dan masukan K untuk membedakannya dengan S dan R.
Konstruksi J-K menyediakan flip-flop universal yang dapat diprogram. Pada saat
J=1 dan K=0, flip-flop berada dalam keadaan set (Q=1, Q’=0). Kedatangan pulsa
detak memaksa detak pada masukan G3 an G4 menjadi logika 1 yang akan
menyebabkan keluaran G3 berubah dari 0 ke 1 dan keluaran G1 (Q) berubah dari 1
menjadi 0, yang pada gilirannya akan mengubah keluran G4 dari 1 menjadi 0 dan
keluaran Q’ berubah dari 1 menjadi 0 dan
Q dari 0 menjadi 1. (
K F Ibrahim, 2007)
Suatu
rangkaian flip-flop seperti dijelaskan di bawah ini, dapat digunakan sebagai
elemen pengingat (memori) dalam sistem digital. Kenyataannya, secara teoritis
setiap sistem digital dapat dibangun seluruhnya dengan gerbang NAND dan
flip-flop. Keluaran flip-flop dapat merupakan tegangan rendah atau tinggi,
yakni dapat dalam salah satu keadaan 0 atau 1. Keluarannya diubah dengan memberikan
sumber luar ke masukan, yang dinamakan penyulut (trigger), dalam rangkaian.
Karena flip-flop mempunyai dua keadaan stabil, maka dinamakan pula
multivribrator biner atau multivibrator bistabil. Selanjutnya, karena flip-flop
dapat mengingat atau mengungkapkan kemnbali suatu kondisi tertentu pada saat
tertentu setelah trigger dihilangkan, maka flip-flop dikatakan memiliki ingatan
(memori) 1-bit.
Dalam
rangkian flip-flop , RL1 dan RL2 merupakan dua tahanan
identik rangkian flip-flop , RL1 dan RL2 merupakan dua
tahanan identik dan berperan sebagai kolektor untuk dua transistor identik Q1
dan Q2. Catu basis untuk transistor Q1 diberikan oleh
aksi pembagi potensial dari tahanan RL2, RB2 dan R1
terhadap Vcc. Demikian pula, catu basis untuk transistor Q2
diberikan oleh pembagi potensial tahanan
terdiri dari RL1, RB1 dan R2. Tahanan RB1
dan RB2 merupakan tahanan identik dengan tahanan berturut-turut RB1
dan R2. Tahanan RE adalah tahanan emiter umum untuk
dua transistor yang menentukan tegangan emiter; CE kapasitor pintas
(by pass) umum.
Suatu rangkaian flip-flop seperti
dijelaskan di bawah ini, dapat digunakan sebagai elemen pengingat (memori)
dalam sistem digital. Kenyataannya, secara teoritis setiap sistem digital dapat
dibangun seluruhnya dengan gerbang NAND dan flip-flop. Keluaran flip-flop dapat
merupakan tegangan rendah atau tinggi, yakni dapat dalam salah satu keadaan 0
atau 1. Keluarannya diubah dengan memberikan sumber luar ke masukan, yang
dinamakan penyulut (trigger), dalam rangkaian. Karena flip-flop mempunyai dua
keadaan stabil, maka dinamakan pula multivribrator biner atau multivibrator
bistabil. Selanjutnya, karena flip-flop dapat mengingat atau mengungkapkan
kemnbali suatu kondisi tertentu pada saat tertentu setelah trigger dihilangkan,
maka flip-flop dikatakan memiliki ingatan (memori) 1-bit.
Kalau catu daya dinyalakan, arus
mengalir dalam dua bagian yang terpisah. Gandeng silang dari tiap kolektor ke
basis berlawanan memberikan umpan balik positif. Karena adanya asimetri antara
dua belahan serupa dari rangkaian, mengakibatkan beda kumulatif dari dua arus
kolektor. Marilah kita misalkan bahwa asimetri dari rangkaian mengakibatkan
kenaikan I1. Sehingga penurunan tegangan lewat RL1 naik
dan tegangan di titik A turun. Turunnya tegangan di A akan mengurangi tegangan
pada basis dari Q2. Hanya arus kolektor dari Q2, yakni I2
akan turun yang mengakibatkan kenaikan tegangan di B. Kenaikan ini akan
memperbesar tegangan basis Q1 dan kenaikan arus kolektor I1.
Proses ini terulang sampai Q1 menjadi jenuh dan Q2
terputus. Sekarang kalau penyulut diberikan ke masukan S, transistor Q2 tidak
terputus lagi dan menjadi jenuh, dan transistor Q1 menuju ke keadaan
terputus. Kondisi ini akan tetap sampai waktu tidak tentu bahkan walaupun
penyulut di lepas. Jadi hanya dengan memberikan penyulutan dari sumber luar
dapat digerakkan ke dalam dua keadaan stabil berikutnya : (i) Q1
hidup dan Q2 mati, (ii) Q1 mati dan Q2 hidup.
Pemberian sulutan ke masukan S dinamakan pengesetan flip-flop dan mengakibatkan
keluaran Y yang mungkin dapat dinyatakan dalam notasi biner Y = 1. ( D. Chattopadhyay, 1989)
Karakteristik dari flip-flop
R-Syang berdetak adalah bahwa sekali
diset atau direset akan teetap paakeadaan tersebut kecuali bila kita mengubah
beberapa masukan. Ini merupakan karakteristik memori, yang sangat berarga dalam
banyak rangkaian digital. Karakteristik ini akan jelas selama mode- tetap dari
operasi.
Sangat disarankan agar mempraktekkan
rangakain flip-flop R-S dan flip-flop R-S yang berdetak. Mengoperasikan
flip-flop dilabratorium akan membantu proses dilabratorium akan membantu proses
operasinya lebih baik lagi. Flip-flop D dirangkai satu sama lain untuk
membentuk register geser dan register penyimpanan. Register ini digunakan
secara luas dalam system digital.
Flip-flop D dirangkai satu sama
lain untuk membentuk register geser dan register penyimpanan. Register ini
digunakan secara luas dalam system digital. Flip-flop D menunda data untuk
mencapai keluaran Q satu pulsa detak dan disebut fli-flop tunda.
Flip-flop D tercakup dalam TTL dan
CMOS ICs. Jenis flip-flop D CMOS berupa 74 HC74, 74H273, 4013, atau 40174. Flip-flop
J-K digunakan secara luas dalam banyak rangkaian digital. Kita dapat
menggunakan flip-flop J-K khususnya dalam pencacah (counter). Pencacah dijumpai
dalam hamper pada setiap system digital.
Istilah “kancing” berhubungan
dengan peralatan penyimpanan digital. Flip-flop D merupakan contoh yang tepat
dari peraltan yang digunakan untuk mengancing data. Namun demikian, flip-flop
jenis lain juga digunakan untuk fungsi pengancing. Penguasaha telah banyak
membuat jenis pengancing dalam bentuk IC.
Penguasaha telah banyak membuat
jenis pengancing dalam bentuk IC. Flip-flop dikelompokkkan menjadi sinkron dan
asinkron berdasarkan operasinya. Flip-flop sinkron ialah semua yang mempunyai
masukan detak. Diketahui bahawa flip-flop yang berdetak adalah flip-flop R-S,
D, dan J-K beroperasi seirama dengan detak.
Diketahui bahawa flip-flop yang
berdetak adalah flip-flop R-S, D, dan J-K beroperasi seirama dengan detak.Pada
saat kita gunakan dengan manual ketika membuat data, kita dapat emperhatikan
bahwa flip-flop sinkron juga dapat digolongkan sebagai flip-flop terpacu sisi
atau majikan/budak. (Roger L. Tokheim, 1995)
BAB
3
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Komponen
3.1.1
Peralatan
1.
Power Supply
Berfungsi sebagai sumber tegangan DC
2.
Jumper
Berfungsi sebagai alat yang
digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yng lain.
3.
Jepit Buaya
Berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan komponen dengan alat.
4.
Sumber Clock
(3 buah)
Berfungsi sebagai pengatur pada keluaran, jika diberikan logika 0 maka
kondisi apapun yang diberikan akan tetap seperti semula, tetapi saat diberi
logika 1 maka baru keluarannya akan berubah.
5.
Protoboard
Berfungsi sebagai tempat rangakain sementara.
3.1.2 Komponen
|
Berfungsi sebagai gerbang NAND untuk flip-flop
2. IC
7408
|
2. Resistor 330 ohm (4 buah)
Berfungsi sebagai hambatan arus listrik
3. LED (4 buah)
Berfungsi
sebagai indicator high dan low
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Untuk rangkaian RS
1. Dipersiapkan peralatan dan
komponen yang akan digunakan.
2. Dirangkai komponen seperti rangkaian dibawah ini:

3.
Dihubungkan kaki 1 IC 7400 dengan
saklar 1 sebagai masukan R dan kaki 5 IC
7400 dengan saklar 2 sebagai masukan S.
4. Dihubungakan kaki 2 (masukan) IC 7400 dengan kaki 6 (keluaran) IC 7400
5. dihubungkan kaki 3 (masukan) IC 7400 dengan kaki 4 (keluaran) IC 7400
6. dihubungkan kaki 4 IC 7400 dengan
LED 2 sebagai keluaran Q’ dan kaki 3 IC 7400 dengan LED 1 sebagai keluaran Q
7. kaki 7 sebagai ground dan dihubungkan dengan (-) PSA.
8. kaki 14 sebagai Vcc dan dihubungkan dengan (+) PSA
9. dihidupkan PSA 5 Volt
10. divariasikan masukan RS pada rangkaian mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
11. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
12. dimatikan PSA 5 Volt
3.2.2 Untuk rangkaian RS-C
1. Dirangkai
komponen seperti rangkaian dibawah ini :

2. Dihubungkan kaki 1 dengan
saklar 1 sebaga saklar R dan kaki 5 dengan saklar 2 sebagai masukan S pada IC
7400
3. Dihubungka
kaki 2 dan kaki 4 dengan saklar 3 sebagai clocked pada IC 7400
4. kaki 3
(keluaran) IC 7400 dihubungkan dengan
kaki 1 (masukan) IC 7408
5. kaki 6 (keluaran)
IC 7400 dihubungkan dengan kaki 5 (masukan) IC 7408
6. kaki 2 (masukan)
IC 7408 dihubungkan dengan kaki 4 (keluaran) IC 7408
7. kaki 3 dihubungkan dengan LED 1 sebagai keluaran Q dan kaki 6 dengan
LED 2 sebagai keluaran Q’
9. kaki 7 sebagai ground dan dihubungkan dengan (-) PSA.
10. kaki 14 sebagai Vcc dan dihubungkan dengan (+) PSA
11. dihidupkan PSA 5 Volt
12. diset clocked menjadi 0 dan divariasikan masukan RS pada rangkaian
mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
13. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
14. diset clocked menjadi 0 dan divariasikan masukan RS pada rangkaian
mulai dari 00, 01, 10, dan 11.
15. diamati dan dicatat keluaran memalui LED
16. dimatikan PSA 5 Volt
5.2 Analisa
Data
1.
Buatlah timing
diagram untuk rangkaian yang dicobakan.
Jawab :
a.
Rangkaian
flip-flop RS tanpa clocked
Masukan :


Keluaran :


















b.
Rangkaian flip-flop RS dengan clocked
Masukan :



Keluaran :


























2.
Buatlah
karakteristik tiap rangkaian yang dicobakan berdasarkan data yang diperoleh.
Jawab : Pada
rangkaian flip-flop RS tanpa clocked diketahui bahwa :
Saat : R=0 dan S=0,
disebut keadaan terlarang
R=0 dan
S=1, disebut keadaan set
R=1 dan S=0, disebut keadaan reset
R=1 dan S=1, disebut keadaab tidak berubah
Pada
rangkaian flip-flop dengan clocked diketahui bahwa :
Saat Ck (clocked) = 0, maka berapa
pun logika yang diberikan (1 atau 0) pada masukan R dan S maka keluarannya
tidak akan berubah. Tetapi saat Ck = 1, barulah keluarannya akan berubah sesuai
dengan keadaan pada rangkaian flip-flop RS.
3.
Sebutkan
aplikasi dari flip-flop dan jelaskan.
Jawab :
a.
Telepon, mesin
sekuensial elektronis sebagai system switching
b.
Elevator
automatis, sebagai system switching
c.
Lampu lalu
lintas, sebagai system control
d.
Kalkulator,
sebagai untai-untai elektronis
e.
RAM computer,
sebagai penyimpan data (memori) komputer
BAB
5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Flip-flop adalah rangkaian digital yang
digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu
perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip
dasar flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti ransistor,
resistor dan diode yang dirangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat
bekerja secara sekuensial.
2. a. Flip – flop RS,
dengan lambang: 

b.Flip – flop jenis S-R
berdetak, dengan lambing:


d.Flip flop JK, dengan lambing:

e.Flip flop T, dengan lambing:

3. flip-flop termasuk sistem termasuk system
digital, karena:
-
prinsip dasar flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti
transistor, resistor, dan diode yang dirangkai menjadi suatu rangkaian gerbang
logika yang dapat bekerja secara sekuensial.
- flip-flop menggunakan IC
- flip-flop timing diagram berbentuk diskrit.
- flip-flop tidak menggunakan high dan low
tapi biner.
4. Aplikasi dari flip-flop :
a.
Telepon, mesin
sekuensial elektronis sebagai system switching
b.
Elevator
automatis, sebagai system switching
c.
Lampu lalu
lintas, sebagai system control
d.
Kalkulator,
sebagai untai-untai elektronis
e.
RAM computer,
sebagai penyimpan data (memori) computer
5.2 Saran
1. Sebaiknya parktikan teliti
dalam merangkaikan komponen.
2. Sebaiknya praktikan mengetahui
karakteristik rangkaian flip-flop RS tanpa clocked maupun dengan menggunakan
clocked.
3. Sebaiknya praktikan mengetahui
simbol, rangkaian dan karakteristik dari gerbang-gerbang dasar logika.
DAFTAR PUSTAKA
Chattopadhyay,D.1989.Dasar Elektronika. Jakarta: UI-Press.
Ibrahim,K.F.2007.Teknik Digital.Yogyakarta:ANDI.
Tokheim, Roger L.. 1995. Elektronika Digital. Edisi Ke-2. Jakarta:Erlangga
GAMBAR
PERCOBAAN
1.
Flip-Flop RS

2. Flip-Flop Clocked RS

TUGAS PERSIAPAN FLIP FLOP
Nama : NURHASANAH
Nim : 100801051
Kelompok : V
1. Jelaskan mengapa flip-flop
termasuk sistem digital
2. Sebutkan dan jelaskan lambang
dari fllip-flop
3. Jelaskan penggunaan flip-flop
dalam kehidupan sehari-hari
4. Jelaskan arti memori, set, reset,
terlarang, tiidak berubah
Jawab:
1.
Flip-flop
merupakan rangkaian gerbang digital yang membentuk sebuah sistem digital.
Flip-flop terdiri dari rangkaian gerbang logika yang dirancang sedemikian rupa
sehingga apa yang masuk ke dalamnya akan selalu diingat dan berada di dalam
rangkaian gerbang logika tersebut, selama ada aliran listrik yang mendukung
kerjanya. Flip-flop
digunakan untuk menyimpan satu bit data
secara semi
permanen sampai
ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang tersimpan
tersebut. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen
elektronik dasar
seperti transistor, resistor dan diode
yang dirangkai menjadi suatu gerbang logika
yang dapat bekerja secara sekuensial.
2.
Flip-flop RS

RS Flip-Flop
yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan
Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar
selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF adalah flip-flop dasar yang
memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R
diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan
pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan
S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik
1 dan
pada logika 0.



Flip-flop
CRS

pulsa clock
berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan
pada output Q
dan Q not.

D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah
dengan suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dari D flip-flop adalah bila
input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1, maka output Q akan berlogik 1 dan
bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan reset
atau output Q berlogika 0.
J-K Flip-Flop

3. Aplikasi
flip-flop misalnya pada lampu flip-flop. Lampu flip-flop adalah dua set lampu
yang menyala bergantian dengan selang waktu tertentu, seperti lampu sein atau
lampu di jalan raya. Selain itu, dapat digunakan juga pada digital seven segment dan running text.
4. Kondisi terlarang yaitu keadaaan yang tidak
diperbolehkan kondisi output Q sama dengan
yaitu pada saat S=0 dan R=0. Sedangkan kondisi
memori yaitu saat S=1 dan R=1, output Q dan
akan menghasilkan perbedaan yaitu jika Q=0 maka
=1 atau sebaliknya jika Q=1 maka Q not =0.
Untuk lebih jelas, berikut tabel
kebenaran:



S
|
B
|
Q
|
![]() |
Keterangan
|
0
|
0
|
1
|
1
|
Terlarang
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Set (memasang)
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Stabil I
|
1
|
0
|
0
|
1
|
Reset (melepas)
|
1
|
1
|
0
|
1
|
Stabil II
|
0
|
0
|
1
|
1
|
Terlarang
|
1
|
1
|
Qn
|
Qn
|
Kondisi memori (mengingat)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar